Tag: Historical

Konsep Pemanfaatan Bangunan Bersejarah Di Kota–Kota Tua Sumatera Utara

Oleh : Imam Mahdi Pane, S. Pd, Gr / Sutan Imam Uluan

Gedung-London-Sumatera
Gedung London Sumatera di Pusat Kota Medan

 

Banyak kota di Indonesia dipandang memiliki bangunan peninggalan sejarah dan budaya yang utuh dan kaya dengan khasanah budaya yang menarik dan memungkinkan untuk dijadikan daya tarik kegiatan wisata budaya yang bervariasi. Sebagai peninggalan sejarah, bangunan bersejarah tersebut sarat dengan nilai-nilai tradisi, historis dan perjuangan bangsa adalah aset yang dapat dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi obyek dan daya tarik wisata budaya. Continue reading “Konsep Pemanfaatan Bangunan Bersejarah Di Kota–Kota Tua Sumatera Utara”

SUARA DARI PINGGIR TUGU: Merenungkan Kembali Makna 72 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia

DSC_0100
Foto: Dokumentasi Historical Sumut

Lapangan Merdeka Medan, 27 Agustus 2017

72 tahun yang lalu Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia dibacakan oleh Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur 58, Jakarta. Sehari sebelumnya, Soekarno dan Hatta sempat ‘diculik’ dan disembunyikan oleh para pemuda ke Rengasdengklok agar aman dari pantauan Jepang. Seminggu sebelumnya, Jepang mulai menarik mundur pasukannya dari Indonesia setelah kekalahan pada Perang Dunia II tepat di depan mata. Desakan pemuda kepada Soekarno dan Hatta dilatarbelakangi oleh status quo (kekosongan kekuasaan) di Indonesia setelah Sjahrir mendengar berita dari radio bahwa Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Bagi pemuda, merebut momentum status quo kala itu haram terlewatkan. Bangsa ini harus segera memproklamirkan kemerdekaanya tanpa kompromi dengan Jepang yang janjinya akan memerdekakan Indonesia masih diyakini oleh golongan tua. Continue reading “SUARA DARI PINGGIR TUGU: Merenungkan Kembali Makna 72 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia”

KONSEPSI PENDIDIKAN RAKYAT MENURUT TAN MALAKA

Oleh: M. Andre Syahbana Siregar

tan-malaka-2

Sumber Foto

Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan,

memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan.

Tan Malaka

Tan Malaka. Nama itu mungkin jarang sekali terdengar bagi sekelompok orang yang tidak suka membaca buku-buku sejarah khususnya mengenai kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tan Malaka merupakan salah satu bapak pendiri bangsa (founding father) yang namanya jarang disebutkan dan sering dilupakan. Tan Malaka merupakan tokoh sunyi di balik kemerdekaan Indonesia. Film-film yang mengisahkan perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah Belanda juga tidak ada satu pun yang memerankan sosok dirinya.

Continue reading “KONSEPSI PENDIDIKAN RAKYAT MENURUT TAN MALAKA”

BERDAMAI DENGAN PENDERITAAN: Potret Nasib Kuli Perkebunan Tembakau dan Karet di Sumatera Timur, 1891-1940

ABDUL MUIS, S.Pd

Wakil Ketua Historical Sumatera Utara

PENDAHULUAN

tanam

Sumatera Timur pada awal abad ke-18 merupakan daerah yang masih sangat jarang penduduknya. Sejak dimulainya industri perkebunan tembakau oleh Jacob Nienhuys di Deli pada tahun 1863, secara bertahap daerah tersebut mulai berubah menjadi kawasan perkebunan yang ramai penduduknya terutama setelah kekuatan kapitalisme para pengusaha swasta menguasai perekonomian kolonial melalui industri perkebunan. Kawasan perkebunan di Sumatera Timur meliputi daerah yang sangat luas, mulai dari Langkat, Deli, Serdang, Simalungun, Asahan, dan Batubara. Kawasan tersebut diistilahkan oleh orang Belanda sebagai Cultuurgebied van Oostkust van Sumatra (Kawasan Perkebunan Pantai Timur Sumatera). Sejarawan Stoler menyebutnya sebagai “sabuk perkebunan Sumatera Timur”. Besarnya luas kawasan perkebunan tersebut tentu berakibat kepada semakin besarnya tenaga buruh yang dibutuhkan. Pada awalnya, buruh-buruh berasal dari orang Cina, India, dan belakangan orang Jawa yang dipekerjakan sebagai ‘kuli’ di perkebunan-perkebunan milik swasta. Ironisnya kehidupan mereka sangat memprihatinkan. Fakta-fakta sejarah kehidupan para kuli sangat mudah ditelusuri dari berbagai literatur, seperti studi Pelzer (1985), Breman (1997) dan Stoler (2005) yang secara gamblang menyibak sejarah kelam perburuhan dan industri perkebunan di Sumatera Timur selama era kolonial Belanda.

Continue reading “BERDAMAI DENGAN PENDERITAAN: Potret Nasib Kuli Perkebunan Tembakau dan Karet di Sumatera Timur, 1891-1940”